RESPON PAPER
“COMMONS KNOWLEDGE”
Lauritha Riama Elistiana Hutabarat
Di Amerika mengatakan terdapat 5 hal
mendasar (5C) yang mengubah kebiasaan manusia modern dalam bermedia, yaitu :
1. Choice
2.
Conversation
3. Curation
4. Creation
5.
Collaboration
Dimana manusia jaman modern sekarang
ini lebih memilih dan menggunakan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan media
baru. Baik yang didalamnya ada kreasi yang dibuat oleh para induvidu atau group
didalamnya.
Collaboration, biasa dalam
collaboration berkaitan dengan pola perilaku yang berkembang di era digital
dalam hal penelusuran, berbagi, dan penciptaan informasi secara kolaboratif.
Dimana tujuan kolaborasi biasanya tidak semata-mata pemecahan masalah tetapi
juga dalam pencarian informasi. Yang berpartisipasi mulai dari perinduvidu
sampai dengan per group.
Crowdsourcing, yang berasal dari
kata kata Crowd (kerumunan orang) dan Sourcing
(kata kerja dari Source) yang berarti sumberdaya. Jadi mempunyai pengertian suatu
sistem atau konsep yang sumber daya berbasis kerumunan.
Menurut Jeff P. Howe, crowdsourcing
adalah suatu aktifitas atau tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan/institusi
yang mengambil salah satu fungsi pekerjaan/tugas yang seharusnya dilakukan karyawannya,
disebarluaskan secara terbuka dan bebas untuk orang banyak/kerumunan yang terkoneksi
oleh komputer, dalam hal ini Internet.
Common, Commons Based Peer
Production adalah model baru dalam produksi yang bersifat inovatif dan
kolaboratif. Biasanya berlangsung Melalui platform digital (Benkler, 2006).
Ditandai dengan relasi antara per group, berbeda dengan hirarki tradisional dan
hubungan berdasar kontrak, dengan pertukaran transaksi terbatas.
Crowdsourcing mempunyai dua konsep
yaitu umum dan khusus. Dimana yang umum biasanya, tidak terbatas dan tanpa
memandang latar belakang pendidikan, warganegara , agama, amatir /profesional,
bagi setiap orang yang ingin berkontribusi pada pemecahan masalah yang
dilemparkan oleh individu, perusahaan/institusi, baik dibayar/royalti atau
cuma-cuma.
Dan konsep khusus yaitu, kebutuhan
perusahaan/institusi untuk mendapat solusi atas permasalahan dengan biaya yang
rendah dibandingkan dengan membayar SDM konvensional. Tujuannya agar masalah
dapat ditangani cepat, tepat dan hemat biaya.
Wikipedia merupakan salah satu
bagian dari common knowledge, yang mempunyai dua aspek yaitu :
-
Perkembangan
Wikipedia yang luar biasa dan popularitasnya sebagai referensi dasar untuk
retang topik yang sangat luas dalam berbagai bahasa.
-
Kekhawatiran
yang terus berkembang tentang kualitas Wikipedia – dalam hal kredibilitas,
akurasi, validitas, dan bahkan nilai epistemi (diantara filsuf).
Ketidakpercayaan pihak berwenang pada common knowledge
berkaitan dengan otoritas pengetahuan dan proses gatekeeping dari pemilik
organisasi dan manajer/editor. Berkaitan dengan scopenya common knowledge jelas
kolaboratif, dalam partisipasi skala kecil. Dalam common knowledge efek berlaku
dalam dua level :
› jumlah orang yang terlibat
› nilai dari sumber informasi yang diproduksi.
Common knowledge menciptakan komunitas heterotopic yang
terdiri dari anggota yang menantang konvensi dari otoritas studi dengan etos
komunikasi yang kuat, kecenderungan untuk debat terbuka secara luas tetang
fakta atau interpretasi terkecil, dan kepatuhan terhadap konsensus didorong
pengambilan keputusan editorial.
Tidak secara tegas intervensionis di awal pengembangan.
Keberadannya belum tentu dirancang untuk menantang atau mengganggu pada sumber
data dan situs lain; lebih sering dimulai sebagai "pelengkap"
/”komplemen”dan bentuk lain dari ekspresi. Dapat berkembang menjadi pesaing
kuat sekaligus bagi bentuk pengetahuan yang lebih otoritatif dan institusional.
Tidak secara tegas intervensionis di awal pengembangan.
Keberadannya belum tentu dirancang untuk menantang atau mengganggu pada sumber
data dan situs lain; lebih sering dimulai sebagai "pelengkap"
/”komplemen”dan bentuk lain dari ekspresi. Dapat berkembang menjadi pesaing
kuat sekaligus bagi bentuk pengetahuan yang lebih otoritatif dan institusional.
Terdapat dua cara pandang berbeda mengenai dampak teknologi
digital dan perilaku membaca:
-
Teknologi
mengancam perkembangan perilaku membaca.
-
Teknologi
digital hanya mengubah sifat aktivitas membaca.
Jadi contoh yang ada dalam common knowledge yaitu Wikipedia,
dimana semua orang dapat pengetahuan umum melalui wab. Yang didalamnya orang –
orang bisa memilih, berkomunikasi dalam kolom komentar, berkreasi ingin menulis
apapun dan juga berkolaborasi dengan tulisan – tulisan orang lain tentang hal pengetahuan
tersebut.
Seperti kasus yang orang – orang banyak perbincangkan dan
bahas. Saya mengambil kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang diracuni dengan
kopi Vietnam. Kasus beliau diangkat dan dibahas dalam Wikipedia, dimana banyak
orang yang berkomentar dan mengutarakan pemikiran mereka dalam Wikipedia. Dan
banyak orang yang menambah – nambahkan dari beberapa pemikiran dan pendapat
dijadikan dalam satu artikel.
REFERENSI :
-
SAP
Media Baru Universitas Bunda Mulia “Common Knowledge”
-
https://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Common_knowledge
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembunuhan_Wayan_Mirna_Salihin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar