Selasa, 29 November 2016

Respon Paper Alternative Computing by Lauritha

TUGAS RESPON PAPER
“ALTERNATIVE COMPUTING”
Lauritha Riama Elistiana / 14130041


Membahas tentang alternative computing, hacktivism adalah gerakan yang menggunakan computer sebagai protes atas kebijakan pemerintah, social dan politik.  Dalam sistem komputer sekarang ini ada yang disebut sebagai hacker dan cracker. Dimana hacker adalah seseorang yang berusaha ingin memperbaiki system yang lemah agar menjadi lebih baik dan cracker adalah orang yang merusak.
            Jadi seorang hacker tersebut adalah orang yang baik dan berusaha untuk memperbaiki sistem demi kebaikan bersama. Lalu cracker adalah perusak – perusak yang masih belum begitu ngerti dan tidak bertanggung jawab dengan apayang diperbuat dalam satu sistem tersebut. Bisa dikatakan kalau mereka hanya iseng dan membuat kekacauan.
            Menurut tingkatannya, komputasi mempunyai kategori sebagai berikut :
·    - Black Hats, yaitu merupakan individu/kelompok yang mempunyai keahlian tinggi di bidang keamanan komputer dan memiliki motivasi untuk melakukan tindakan hacking pada sistem komputer dengan mendapatkan imbalan atas tindakannya tersebut.

·         - White Hats, merupakan individu/kelompok yang bertugas untuk menjaga keamanan sebuah sistem komputer agar dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang mungkin saja dapat merugikan dari pihak-pihak lain. Hacker seperti ini biasanya lebih dikenal dengan sebutan security analysts. Biasa mereka hanya mengetes sbeerapa kuat pertahanan suatu program agar tidak dibobol oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

·     - Gray Hats, merupakan individu/kelompok yang terkadang melakukan tindakan penyerangan / offensive terhadap suatu sistem, namun juga terkadang melakukan tindakan pengamanan / defensive terhadap suatu sistem yang terkait dengan keamanan jaringan. Jadi tingkatan ini berada ditengah – tengah antara White Hats dan Black Hats.

·         Suicide Hackers, merupakan individu/kelompok yang mempunyai visi utama untuk menyerang obyek-obyek vital kenegaraan untuk tujuan tertentu dan tidak khawatir dengan ancaman hukuman yang mengincarnya. Level ini menurut saya merupakan level yang paling tinggi karena sudah tidak memiliki rasa takut sama sekali dengan resiko yang akan ditanggungnya nanti.

Contoh dari crekers yaitu pembobolan internet banking milik bank BCA pada tahun 2001.  Kasus tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto. Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven pernah salah mengetikkan alamat website. Dia telah membuat beberapa situs yang sama persis dengan situs internet banking BCA yang beralamat di www.klikbca.com.
 Jadi kalau kita masuk ke alamat situs tersebut akan muncul tampilan situs internet yang sama persis dengan situs klikbca.com. Hanya saja saat melakukan login, kita tidak akan bisa masuk ke fasilitas internet banking bca dan akan tertera pesan "The page cannot be displayed". Fatalnya, dengan melakukan login di situs-situs itu, user name dan PIN internet kita akan terkirim langsung pada sang pemilik situs.
Contoh dari hackers lainnya lagi yang baru – baru muncul adalah munculnya videotron mesum di Jalan Iskandarsyah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 13.00 WIB. Videotron mesum tersebut dinilai sebagai sebuah aktivitas hacking yang dilakukan oleh hacker. Dimana hacker melakukan serangan dengan cara mengirimkan virus ke sebuah aplikasi yang biasa digunakan oleh PT Transito Adiman Jati untuk menampilkan suatu video.
 Lalu virus yang dikirimkan tersebut kemudian akan menyambungkan secara otomatis ke situs yang menampilkan video porno. Password juga dikuasai oleh si hacker sehingga mereka tidak dapat melakukan apa – apa. Videotron yang menampilkan video mesum tersebut ditaruh didekat kantor walikota Jakarta Selatan. Dan sesungguhnya masih belum diketahui apa motif yang sebenarnya yang diinginkan oleh si hacker tersebut. Karena saat ini hacker yang menjadi pelaku pembobol videotron mesum tersebut belum menuntut apa pun.
            Seorang hackers memang sangat membahayakan dan merugikan banyak pihak. Jika dilihat dari dua contoh diatas, mereka sangat merugikan pihak – pihak yang berkaitan. Dan sangat sulit untuk ditebak maunya apa, karena mereka tidak menjelaskan apa yang menjadi titik perkara. Sedangkan menurut teori yang kita tahu, seorang hackers biasanya mempunyai tujuan untuk memprotes sesuatu yang tidak mereka sukai melalui sistem jaringan komputer. Namun, satu hal yang dapat dipelajari yaitu dengan adanya kejadian tersebut, membuat sang pemilik atau orang – orang yang berkaitan menjadi lebih hati –hati karena ternyata jaringan sistem komputer mereka sangat jelek sehingga dapat dibobol oleh seorang hackers. Dan mungkin juga bisa menjadi pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi, serta jangan meremehkan orang – orang yang dianggap tidak penting.

Referensi/Daftar Pustaka :
-          SAP Mata Kuliah Media Baru dan Masyarakat, Universitas Bunda Mulia – Jakarta
-          Ebook Fenomena Hactivisme dan Permasalahannya - Prof. Richardus Eko Indrajit

-          http://jakarta.bisnis.com/read/20160930/77/588595/pt-transito-adiman-jati-tuding-hacker-penyebab-videotron-mesum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar