Selasa, 29 November 2016

Respon Paper Mediated Mobilization by Lauritha

RESPON PAPER
MEDIATED MOBILIZATION
Lauritha Riama Elistiana Hutabarat

Mobilisasi sendiri mempunyai pengartian pergerakan. Yang dimana menurut Eitzen and Stewart, gerakan sosial adalah sebagai upaya kolektif untuk mempromosikan, menolak, atau melawan perubahan. Yang mencul ketika seseorang tidak puas dan mempunyai tujuan untuk memobilisasi.
Mobilisasi dan gerakan sosial saat ini tergantung pada kemampuan orang untuk membangun jaringan, mencari dan memberikan informasi, membuat rekomendasi serta mengumpulkan dan menawarkan “modal reputasi” dan kepercayaan secara online. Jadi, jaman sekarang ini sudah menggunakan media online tanpa harus bersusah – susah untuk mengumpulkan masa yang mempunyai tujuan yang sama. Bisa langsung di share atau dipublikasikan melalui media online dan semua orang dapat melihat secara mudah dan tersebar.
Mobilisasi dalam gerakan media baru jaman sekarang bisa merupakan isu yang diangkat dari keprihatinan bersama atau nilai – nilai yang sama ataupun rasa yang sama sehingga orang – orang ikut mendukung.
Gerakan social dan mobilisasi dibagi menjadi tiga :
-          Collective behaviour theory
Gerakan sosial sebagai aksi yang dimotori beberapa aktor individu, berfokus pada kualitas gerakan yang terjadi spontan,berbasis pada teori “wabah mental” pengaruh sosial dalam ilmu komunikasi, dan cenderung memotret gerakan sebagai luapan emosional dan irasional.

-          Resource Mobilization Theory (RMT)
Bertolak belakang dengan Collective Behaviour Theory, gerakan sosial dilihat sebagai hal rasional, upaya kolektif dimana partisipan beraksi secara sadar untuk tujuan tertentu dan menggunakan strategi untuk mengartikulasikan tuntutan, mengidentifikasi dan mengumpulkan sumber daya material dan kultural, terorganisasi secara hierarkis, pada umumnya melalui saluran institusional.
Media dan teknologi infromasi adalah sumber daya untuk dimanfaatkan dan dieksploitasi untuk menyebarkan informasi di kalangan aktivis, membentuk wacana, atau menginformasikan dan membujuk pendukung gerakan.

-          New Social Movements (NSMs)
Gerakan sosial baru menekankan nilai-nilai komitmen personal, identitas dan kreativitas di antara aktivis gerakan, dengan latar belakang kelompok yang lebih terdidik, profesional kerah putih, dan pekerja informasi kreatif. Dan biasanya lebih kepada kasus pribadi. Seperti perokok yang membuat komunitas anti rokok dan berhasil menghentikan penjualan nikotin terbesar di pulau Bali.
Media dan TIK merupakan sarana untuk mengekspresikan tujuan/kepentingan, publikasi kegiatan, nilai-nilai, dan representasi simbolis dari isu-isu dan untuk menggeser wacana populer. Aktivis dapat mengunggah nilai,cita-cita dan gaya hidup serta komitmen pribadi terhadap gerakan dan sikap politik mereka sebagai contoh bagi orang lain.

            Ada juga yang menggunakan hacktivism, dan menjadikan 3 hal penting ini dalam melalui mobilisasi :
1.      Untuk mengkordinasikan orang banyak
2.      Untuk mempublikasikan berita atau group atau kelompok yang ada
3.      Dan melalui hacking dapat mengirimkan dan menyebarkan berita dengan cepat.
Yang biasanya dominan dengan gerakan social, identitas politik, budaya dan gaya hidup.

Peran teknologi komunikasi dalam gerakan social baru :
1.      Peran terpenting internet adalah menjadi alat yang sangat diperlukan untuk koordinasi antara kelompokkelompok yang beragam, terutama dalam proses pengorganisasian dan melakukan protes turun kejalanan, aksi langsung, dan "perlawanan-terhadap pertemuan penting" di seluruh dunia.
2.      Penggunaan internet dalam gerakan Global Justice telah menjadi platform untuk memproduksi dan mendistribusikan konten. Web yang digunakan untuk "mempromosikan" kegiatan gerakan, identitas kolektif, dan nilai-nilai ke khalayak yang lebih luas, memberikan cara pandangan alternatif selain pandangan pihak lawan dan lembaga pers mainstream, berbagi informasi dan membangun solidaritas di kalangan aktivis dan kelompok.
3.      Peran yang paling ‘tidak konvensional’, penggunaan teknologi media baru di kalangan aktivis Global Justice untuk terlibat dalam hacktivism/ pembangkangan elektronik masyarakat sipil elektronik (Wray, 2008).
Mediated mobilization jelas kolaboratif. Proses mempromosikan kolaborasi untuk gerakan antara orang yang sependapat. Kolaborasi sini mengambil berbagai bentuk hubungan interpersonal dan interaksi dalam jaringan (penciptaan berbagi ide, pendapat, dan informasi melalui blog, webistes, wiki, email, dan listservs, partisipasi dalam skala besar dalam aksi protes, lokakarya, counter KTT dsb
Mediated mobilization secara fundamental intervensionis dalam tujuan, praktik, dan etos.
Yaitu :
1.      aspek makro, mobilisasi termediasi membantu gerakan terlibat dalam kerja lembaga sosial dan politik. Pada tingkat menengah, mempengaruhi pengorganisasian dan struktur organisasi gerakan sosial itu sendiri.
2.      level mikro, interpersonal / tingkat individu, sifat intervensionis mobilisasi termediasi adalah aspek "prefigurative" aktivis yang menempatkan nilai-nilai dan komitmen praktik hidup sehari-hari sebagai contoh kepada orang lain, bagaimana tindakan pribadi dapat mempromosikan perubahan sosial dan politik.         


REFERENSI :
SAP Media Baru Universitas Bunda Mulia “Mediated Mobilization”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar